Bengkulu Kaur, chyinal.com- Kejadian yang dialami Kepala Desa Bukit Makmur Ajis yang sudah terexpos tidak bisa ditutupi lagi karena itu sudah menjadi banyak konsumsi oleh publik dan mestinya bukan memaksakan diri untuk menghindar dengan menyebarkan berita bohong yang disebarkan oleh Oknum Wartawan Ahmadi dan Junaidi itu karena mereka berdua la pelaku penggerebekan itu sendiri dengan bahasa pengancaman terdengar pada saat penggerebekan itu sendiri dengan oknum Kepala Desa Bukit Makmur agar jangan berontak dan mengikuti keinginan mereka berdua dan penggerebekan saat itu seperti aparat menangkap pelaku kejahatan besar, kepala desa didekap untuk tidak bergerak macam-macam, sementara kepala desa saat itu kondisi bugil dengan berusaha untuk melarikan diri dan hal itulah yang dikatakan pemberitaan klarifikasi yang seperti menepuk air didulang, Selasa 11/11/2025.
Menurut Pengakuan Kapolsek Muara Saung Arno saat komunikasi lewat telpon ” Kejadian itu sudah lama tahun 2024 yang lalu dan kejadian itu sudah berdamai di Polres Kaur, Kami minta gak usah lagi diberikan berita lama itu Masih banyak berita baru – baru saat ini, intinya masalah Kades Bukti Makmur itu sudah diselesaikan dengan berdami di Polres Kaur Tahun 2024 lalu, Jelas Arno
Sementara Pengakuan Kepala Desa Bukit Makmur Ajis Sendiri” Itu memang aku pelakunya tapi itu sudah tahun 2024 yang lalu dan kejadian itu tidak jauh dari rumah kami sendiri di Bukit Makmur dan Kejadian itu yang menggerebeknya oknum wartawan Ahmadi dan Junaidi itu ulah mereka berdua sendiri saat kamu
Saya minta tolong diselesaikan dulu malam ini saat itu komunikasi dilakukan malam Minggu Jam.23.56 WIB sehingga pemberitaan itu untuk mohon dihapus malam Minggu Juga dan nanti akan saya selesaikan kata Ajis dalam mengakhiri Komunitas, Ajis
Sementara Menurut Oknum Wartawan Kaur Desa Padang Hangat R” Mohon kiranya tolong dulu berita Kades Bukit Makmur Ajis itu diselesaikan agar tidak nyebar lagi, nanti urusan nya kita selesaikan baik-baik, Jelas R
Mestinya hal demikian bukan la untuk memaksimalkan diri mengeluarkan berita bohong seperti yang ditulis wartawan Kompas 86 tersebut, itu sama dengan membuka Aif sendiri ke publik, betul kata pernyataan yang pernah dilakukan oleh oknum ingin meredam masalah ini, kalau diberitakan dengan berita bohong ini artinya melebar permasalahan dengan permasalahan baru jadi timbul.(Risdianto)
